Ignis Natura Renovatur Integra. Powered by Blogger.
RSS

antara teman dan teman

kita sering berpikir bahwa seseorang yang memiliki banyak teman adalah orang yang beruntung. Namun bagi saya, pikiran seperti ini amat keliru; sebenarnya apa fungsi seorang teman ? lebih spesifik lagi; untuk apa sebenarnya kita berteman ? sebenarnya, kita mencari teman, karena begitulah yang dianggap normal oleh manusia kebanyakan. Namun sekali lagi; apakah standar normal mereka sudah benar-benar valid ? lalu, apa standar validitas kenormalan manusia ?

sebagai contoh; kita sering merasa kasihan terhadap orang gila. Mereka makan makanan sampah, tidur di jalan aspal yang panas di siang bolong. Namun kita tidak pernah menyadari bahwa mereka lebih bahagia dari kita yang dianggap normal. Buktinya ? lihat, mereka masih bisa tertawa sepanjang hari, tersenyum sepanjang hari, sedangkan kita, kadang dari pagi hingga malam tersenyum sekali pun tidak. Siapa yang sebenarnya lebih ‘normal’ ? kita ataukan mereka ? bukankah mereka cuma kalah dalam jumlah saja ? apabila 90% penghuni dunia seperti mereka, maka kitalah yang lalu dinamakan orang gila oleh mereka.

Bila kita renungkan lebih lanjut, mereka, orang-orang gila itu, bisa bahagia karena tidak ada seseorangpun yang mau mendekati mereka. Dengan kata lain, mereka tidak punya teman. Itulah kunci yang paling mendekati valid dari kebahagiaan mereka. Mengapa para pertapa nenek moyang kita suka mengasingkan diri di hutan, gua, gunung dan sebagainya ? karena mereka memahami prinsip tersebut

Saya tidak menganjurkan supaya orang lalu ingin jadi gila agar hidup bahagia. Semua ini hanyalah gambaran nyata saja. Semacam fakta yang kita lihat setiap hari, dan kita masih bertanya-tanya; mengapa kita sulit bahagia ?

Saya punya teman seorang gila. Kadang ia lebih mengerti saya dari pada mereka yang menganggap dirinya normal. Bila kami bertemu, ia tidak pernah menyapa. Tidak pernah berbasa-basi. Tidak pernah menanyakan masalah saya. Dia hanya tersenyum saja. Hal itulah yang benar-benar membahagiakan diri saya.

By [DisKonekted]
(dulu memang saya pernah dianggap sudah gila)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

mindmaker

dari manakah datangnya inspirasi seseorang ? tapi sebentar, apakah inspirasi itu sesungguhnya ? apakah inspirasi sama dengan ide cemerlang yang datang mendadak saat kita sedang leyeh-leyeh sambil makan cemilan? ataukah ia datang dari sebuah proses pembelajaran hidup yang cukup lama ?

menurut saya; inspirasi is nothing ! just a bullshit talk echoing from corner to corner..
mengapa demikian ? karena apa yang selama ini kita anggap sebagai inspirasi sebenarnya bukanlah hasil kerja kita. mengapa ? anggaplah saya sedang menulis puisi yang seolah datang dari inspirasi, namun sesungguhnya, yang saya kerjakan hanyalah sekedar menata kata-kata dalam susunan tertentu yang mengekspresikan ide saya dan yang menurut saya maupun orang di sekitar saya bernilai 'artistik', atau 'nyeni'. hanya itu! menata kata adalah pekerjaan harian manusia, baik dipergunakan secara persuasif, defensif maupun agresif, namun pada intinya sama: menata ide dalam kata-kata. namun bila saya renungkan lebih lanjut, sebenarnya dorongan ide itu bukanlah dari saya. saya hanyalah robot yang sekedar bekerja tanpa sadar menata kata-kata karena tiba-tiba pikiran atau perasaan tertentu menyuruh saya melakukannya. pikiran atau perasaan itu muncul karena reaksi terhadap suatu penyebab, yang tentunya berasal dari luar diri saya. dan karena itu saya tak ubahnya boneka bertali yang digerakkan entah oleh siapa untuk menulis sebuah puisi; dan saya menamakannya: inspirasi.

apakah terlalu fatalis ?

tidak juga

sepanjang hidup saya, selalu ada penyebab yang menggerakkan diri ini dari luar. seulas senyum manis dari si gadis desa sebelah akan menggerakkan mesin pikiran dan emosi dalam robot bernama manusia ini untuk mengolah data sepanjang hari. pikiran akan larut dalam upaya memikirkan taktik untuk menggaetnya, sedangkan emosi akan tumbuh perlahan-lahan sebagai ketertarikan yang dinamakan cinta. namun itu bukanlah 'saya' yang sesungguhnya. itu adalah kerja dari berbagai sistim insting, emosi gerakan dan pikiran dalam bekerja memproses input senyuman manis si gadis desa sebelah. saya yang sesungguhnya tidak sadar mengapa itu bisa terjadi. coba tanyakanlah; mengapa saya berpikir terus tentang si gadis ? mengapa sesuatu yang selama ini saya sebut sebagai diri saya tidak mampu untuk mengendalikan kecenderungan itu ? mengapa saya membiarkan diri saya dikendalikan oleh seulas senyuman manis ? apakah senyum itu adalah inspirasi bagi anda juga ? im sorry, for me its just a bullshit talking that echoing from corner to corner...

by [DisKonekted]
[penganut sinisme akut]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS