Ignis Natura Renovatur Integra. Powered by Blogger.
RSS

Legion XII Fulminata



Saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kalian, para rekan saya, dalam kesediaan kalian yang penuh loyalitas membantu terwujudnya kesempurnaan seluruh pekerjaan saya. Saya tidak pernah menganggap kalian sebagai anak-buah saya, karyawan dan sejenisnya karena bagi saya kalian lebih dari itu. Di medan pekerjaan yang teramat sulitpun tak pernah saya dengar satu keluhanpun dari kalian, walaupun dalam hati sebenarnya saya pesimis melaluinya. Terima kasih karena kalian telah membuat saya harus bersikap tegar bahkan disaat saya mulai goyah di dalam. Terima kasih atas loyalitas kalian yang tanpa pamrih dan tak masuk akal padahal saya bukan siapa-siapa. Terima kasih atas kesigapan kalian saat menerima panggilan saya, meskipun saat itu mungkin kalian tengah sibuk dan sakit. Maafkan saya karena selama ini belum mampu memberikan kesejahteraan yang layak untuk kalian. Semoga seluruh pekerjaan yang kita lakukan bersama akan menjadi monumen bagi kebersamaan kita. Kalianlah yang terbaik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Antara Aku dan Saya

Suatu saat dalam hidup ini, sorang manusia bisa dihadapkan pada kondisi yang sangat rumit. Begitu rumitnya hingga dia tak sempat memikirkan tentang jalan keluar. Pikirannya terhenti di kerumitan itu. Tak ada pikiran untuk keluar. Tidak sadar ada pintu didepan sama.
Demikianlah kondisi saya saat ini. Sebuah kerumitan yang tengah saya jalani yang sungguh-sungguh membuat saya bahkan tidak menyadari, bahwa diujung sana masih ada jalan untuk keluar. Bukankah sangat kontradiktif ? (apanya ? pikir sendiri) ada saat ketika saya memilih ke kanan, maka seorang kawan akan hancur, dan saat saya memilih ke kiri maka saya akan kehilangan kawan yang lain. Mengapa begitu rumit ? karena bagi saya, kawan, bukanlah nama, nick, foto dan alamat email yang setiap saat bisa didelete saat saya merasa bosan dengan wajahnya, tingkahnya, kelakuannya, omongannya dan sebagainya. Menurut saya, seorang kawan adalah rekan, tim, personal, real, nyata, bukan sekedar nama di friendster saya. Ia tak mungkin dibuang, walaupun sedemikian jahatnya kepada saya. Karena ia adalah bagian dari diri saya, hidup saya. Ia akan selalu mengada. Hanya sederhana; mungkin saya merasa disakiti oleh dia, namun bukankah dia pun pernah merasa disakiti pula oleh saya ? entah kapan dan dimana, siapa yang mengetahuinya ?
Okelah, memang terdengar sangat muluk, tapi demikianlah saya; menghargai semuanya yang pernah masuk dan singgah dalam hidup saya kali ini. Barangkali takdir pertemuan yang telah mempertemukan kita, dalam kesakitan, dalam kegembiraan, dalam omong kosong dan dalam apapun. Bagaimanapun juga, rekan, kawan saya adalah saudara saya…. Seberapapun gobloknya dia dimata saya, secerdas apapun otaknya. Demikianlah…dia memang ada di jalur samsara saya kali ini. Selamat memakan buah simalakama kawan…. Seperti aku saat ini…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Langkah telah menapak

inilah yang terjadi apabila sesorang mulai melangkah. ia mulai menapak, berjalan, menatap arah di depannya dengan yakin. dengan yakin....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Into The Void

di sunia yang sangat sunyi ini, saya bertemu dengan mereka, para petualang kehampaan. pandangan mata yang lurus kedepan, mulut membisu. tiada lagi kehangatan senyum dan tawa ceria. yang tersisa hanya keheningan dan keberjagaan. percakapan tanpa suara, berjabatan tanpa tangan...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tumpul

Tidak ada hal yang lebih menyakitkan bagi seorang petualang semesta*) selain kehilangan ketajaman pikirannya. Dalam petualangannya yang ganas, pikiran yang tajam adalah nahkoda sekaligus kompas dalam mengartikan konstelasi bintang diatas kepalanya. Pikiran yang menumpul, suara-suara yang menjauh, pandangan yang memendek. Semua itu menjadi momok terbesar bagi keberadaan eksistensinya sebagai petualang yang belum menemukan tempat untuk berlabuh. Apakah yang lebih mengerikan dibandingkan bayangan gelap didepan sementara mata kita pun buta ?

Dalam beberapa minggu terakhir, hal inilah yang benar-benar saya rasakan. Pikiran yang menjauh, sayup-sayup suaranya yang lemah terdengar di kejauhan. Terasa begitu kabur. Otak dan pikiran menjadi kosong. Hanya kilasan pikiran dan ingatan pendek-pendek yang sekejap melintas. Seolah memastikan bahwa masih ada sedikit sisa pikiran yang pantas untuk menyebut diri ini masih bisa disebut sebagai manusia. Saya benar-benar memasuki kondisi hening yang mengerikan. Seandainya ini alam baka maka begitu sepilah keadannya. Mimpi-mimpi pun menghilang. Tak ada lagi mimpi. Semua menjauh. Semua menghilang. Fade to black. Bahkan untuk sekedar berpikir menuangkan sedikit pikiran inipun menjadi kerja yang teramat berat. Tak bisa dibandingkan dengan masa lampau yang bisa dalam sehari menulis berlembar-lembar tulisan gila. Apakah ini resiko yang harus saya jalani ? untuk menjadi manusia normal ?

Keberjagaan yang menumpul juga disertai oleh perasaan yang ikut menumpul. Emosi saya menjadi pejal. Kegalauan dan ketakutan tak lebih menjadi kerja kelenjar semata, tanpa ada batin yang ikut gelisah. Benar ! sangat sulit untuk berpikir dan merasakan, bahkan hanya untuk menulis sedikit saja seperti ini !

Saya tak sanggup lagi...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Akhirnya

Saya tidak pernah mengira bahwa gonjang ganjing di negeri paman sam akhirnya bisa masuk menyerbu ke medan dapur kehidupan saya. demikianlah, perasaan putus asa dan kegalauan karena berbagai proyek yang terpaksa dipending gara-gara kenaikan dollar yang tidak wajar terpaksa saya alami. berhari-hari hanya bisa melamun gigit jari dan berharap deadline akan bisa digeser agak ke belakang oleh pimpro yang mau berbaik hati. sebagai contoh, pengadaan kamera cctv yang tadinya harganya cuman 5 jutaan bisa merangkak naik jadi 7 jutaan. itupun harus berebut karena distributor tidak berani ngimport barang sehingga stock terbatas. ada saja alasan. uang sudah ditransfer malah barang hilang, petugas gudang salah kirimlah, salah ngitung stocklah.... benar-benar dunia yang kacau. serasa mengalami jadi seorang trooper di operasi dinamo, menyeberangi selat sambil dikejar-kejar stuka dan torpedo U-boat nazi...





saya sedang menangani 5 proyek IT yang hingga kini belum bisa diselesaikan gara-gara kenaikan harga. postingan ini adalah upaya terakhir saya dalam mengutuk tindakan barbar dan chaos berkelanjutan yang diakibatkan para pengusaha oportunis yang mengail di air keruh..... semoga mereka dapat hidup tenang dan mendapat pencerahan agar tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik (klise namun sulit dilakukan).. demikianlah...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Terlambat Sudah

Orang jawa menamakannya nepsu. Dalam bahasa indonesia menjadi nafsu. Barangkali dalam bahasa inggris jadi lust. Dalam bahasa arab nafsi. Berasal dari bahasa hebrew nephesh. Intinya satu : keinginan kuat, keterikatan pada sesuatu yang begitu kuat. “sesuatu” ini barangkali benda, atau kejadian/ peristiwa, moment, seseorang dan apapun itu. Menurut saya, Nafsu lebih pas diartikan dengan lust dalam bahasa inggris, karena secara impresif ia lebih mengena. Dengan keseluruhan negativisme yang dimuatnya, lust menjadi satu-satunya kata yang tepat. Mengapa ? kurang bisa dijelaskan secara gamblang.

Menurut orang kebanyakan, nafsu sering diidentikkan dengan something bad, sesuatu yang buruk. Menahan nafsu sering diidentikkan dengan perbuatan baik. Ini adalah salah kaprah terbesar bagi umat manusia. Karena bahkan yang bisa membawa manusia ke sorga adalah nafsu. Jiwa manusia bertemu tuhannya melalui nafsu. Dan perlu diperhatikan bahwa nafsu, dalam term ini, adalah a state of consciousness. Saya akan mencoba untuk menjelaskan dalam konteks salah satu agama.

Dalam islam dikenal adanya tiga tahapan nafsu; pertama nafsu ammarah, kedua nafsu lawwamah dan ketiga nafsu muthmainah. Nafsu ammarah adalah kondisi kesadaran saat ia haus akan kesenangan-kesenangan yang sifatnya duniawi. Manifestasi dari nafsu ini adalah keinginan untuk makan makanan enak, pakaian bagus sesuai dengan mode dan trend yang sedang berlaku, rumah bagus bergaya villa, memiliki lawan jenis yang bermacam-macam sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Demikianlah nafsu ini. Dalam konteks ini pula mengapa dalam semua agama ada yang dikenal sebagai ibadah puasa (berasal dari bahasa pali : vassa). Puasa adalah peralatan kesadaran untuk mengendalikan nafsu dari level terendah menuju ke level yang lebih tinggi. Mekanisme puasa adalah untuk mengaduk kesadaran hewani, kesadaran fisik, kesadaran instingtif agar terangkat ke permukaan dan bisa dikenali oleh si manusia yang pada selanjutnya dijadikan sarana pelajaran, basic training, pengendalian emosi, menuju ke kesadaran kontrol yang lebih kuat.

Eh setan, malah kotbah nih ya ? batal diteruskan lah ya ?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingkah ?

Sejak hawa atau eva memakan buah sorga, manusia telah dikutuk dengan rasionalitas yang buta. Iblis, sang pemikir tangguh, bapak para eksistensialis, telah menyatakan bahwa hanya dengan pikiranlah manusia bisa mencapai keilahian yang sempurna, menjadi tuhan. Demikian yang dikatakan oleh sejarah purbakala atau bahkan sejak prasejarah ? Sejak manusia tumbuh terbentuk dari lima unsur utama, ia mewarisi sifat-sifat dari kelima unsur tersebut dengan sempurna. Seperti rumi pernah mengatakan; dari mineral menjadi tumbuhan, dari tumbuhan menjadi hewan, dari hewan menjadi manusia, dan dari manusia menjadi cahaya (tuhan). Rumi bukanlah darwin. Ia tidak mengatakan hal tersebut sebagai evolusi physically, namun lebih ke arah evolusi spiritual. Evolusi dari nafsu ammarah, lawammah dan berakhir di nafsu muthmainah. Dari tidur ke bangun total. Dan rasionalitas hanyalah sisipan dari iblis yang tidak rela manusia memuja perasaannya tanpa pikiran.

Teknologi manusia tertinggi, dunia tanpa peralatan fisik, telah mengalami degradasi dengan argumen rasionalitas dari iblis. Manusia jadi membutuhkan handphone untuk berkomunikasi, mobil untuk bepergian dan televisi untuk menghibur diri. Hal-hal yang sebelum adam dikutuk turun ke dunia, tak pernah terjadi. “Dikutuk turun” itu sendiri adalah makna lugas dari degradasi keilmuan yang turun derajatnya, dari sorgawi menjadi duniawi. Alih-alih menyetel gelombang otak kita untuk mengirim informasi ke otak manusia lainnya yang ingin kita hubungi, kita malah menggunakan handphone dengan mencari-cari satu nomor diantara deretan ratusan nomor yang juga masih membutuhkan biaya tinggi saat kita ingin menyampaikan sesuatu, bahkan masih mempergunakan bahasa dan mulut yang kadang tidak menyatakan hal yang sesungguhnya ingin kita sampaikan. Fenomena “kemajuan” inilah yang banyak ditentang oleh komunitas tertentu, saya tidak mengatakannya komunitas “black metal” karena akan menyebabkan beberapa orang mengerutkan kening mereka dengan tajam. Salah satu pernyataan dari komunitas tersebut adalah “Rebirth of the magick, in the macrocosmical reign .. dst” (Necrodeath, 1992) menyiratkan kerinduan akan kehidupan yang telah (pernah) dialami umat manusia di masa lampau, dimana ilmu pengetahuan masih didominasi oleh teknologi hati, teknologi kesadaran ie magick. Magick ?

Ya, inilah salah kaprah terbesar manusia, menganggap magick sebagai ilmu sihir. Hal inilah yang harus diluruskan oleh saya. Magick serupa dengan teosofi, sufisme, spiritualisme, dan berbagai kesadaranisme lainnya. Ia hanyalah sebuah way of life purba, yang terlupakan, dan terpelintir oleh sejarah menjadi sesuatu yang berkonotasi negatif. Magick bukanlah magic, sihir, witchery, sulap dan sejenisnya. Ia adalah ilmu pengetahuan asali manusia. Bahasa purba sarana manusia berkomunikasi dengan alam semesta dan tuhan. Magick adalah magick.

Jadi bisa dikatakan bahwa teknologi adam sebelum memakan buah sorga adalah teknologi non rasio (atau suprarasio) bernama magick, dan setelah diplesetkan iblis, teknologinya bergeser menjadi teknologi rendahan bernama sains. Karena itu apabila sekarang ada studi tentang hubungan sains dan magick maka studi itu adalah salah kaprah. Sains adalah sisi gelap magick, degradasi tak terampuni, oleh karena itu selamanya tak akan bisa memahami esensi magick yang sesungguhnya. Agama ?
Agama adalah bahasa penterjemahan magick untuk orang kebanyakan. Seorang nabi adalah seorang penterjemah bahasa langit ie magick yang mengajarkan jalan pintas menuju kehidupan sejati, tujuan sejati seorang manusia hidup, yaitu kembali menjadi adam saat ia belum diplesetkan iblis ke bumi ini. Adam kadmon, manusia sejati. Manusia tanpa bentuk.

bahasa buana ? entahlah…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Daybreak's Bell

Hey, haven’t you seen another shape besides this one? That’s so sad
To you, there’s no desire to die or to kill, oh, please

Drink it up, even the fate, to the sinking sea
My wishes, ride on the wind, ring the bell of the daybreak
Just like a bird My wishes over their airspace
Cross through the countless number of waves, stand against tomorrow,
protecting you My life I trade in for your pain
Stop the dispute!

Hey, why people pile up the repeating mistakes?
No one is evolving, this flowing blood, I loathe it most
To judge each other by instinct, in this no-one-around earth

If the clear future has come, the flower plants will also
dwell in the weapons My wishes over their airspace
Anyone, shake me up, wake me up from the nightmare
If it comes true My life I trade in for your pain
How long until my prayers reach the sky?

Now the morning glow pictures the ocean and me

My wishes, ride on the wind, ring the bell of the daybreak
Just like a bird My wishes over their airspace
Cross through the countless number of waves, stand against tomorrow,
protecting you My life I trade in for your pain
Flap your wings without turning around, bring along these thoughts, fly to that sky
The future can’t be defeated by anyone

L’Arc~en~Ciel

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Musim Gugur

beberapa hari ini, saya hanya hidup ditemani kekosongan. tiada lagi kegilaan yang tertinggal. semua phobia yang pernah saya rasakan, sociophobia, agoraphobia dan lainnya lagi sudah tidak saya rasakan lagi. well, kemarin saya telah ikut halal bihalal. barangkali bagi manusia lainnya, halal bihalal bukan acara yang spesial, tapi bagi orang-penyakitan-phobia-ketemu-orang-lain seperti saya, acara itu adalah neraka terburuk. namun tanpa saya duga-duga, ternyata sampai hari-h menjelang acara dimulai, saya tidak merasakan ketakutan seperti biasanya. bahkan dalam mengikuti acarapun saya tidak mengalami kecemasan sedikitpun. hal yang benar-benar mengherankan diri saya adalah saat tadi malam mendadak ingin ikut pertemuan rutin rt yang sama sekali tidak pernah saya ikuti karena takut. well, tadi malam bahkan saya jadi banyak memberi masukan tentang bla bla bla dalam acara tersebut. bener-benar mengherankan. saya beranggapan bahwa penyakit kejiwaan saya sudah sembuh total, tiada lagi emosi yang meledak-ledak, pikiran untuk membunuh, dan sejenisnya. ini adalah kelahiran baru diri saya. setelah 20 tahun lebih dihantui kegilaan yang absolut, akhirnya, saya sampai juga disini. dunia yang lebih cerah dan damai, terserah entah siapa yang mau mengatakan bahwa saya malah sedang masuk dalam kegilaan baru. go to hell with your splendid-beautiful-fucken-slowlyrotting-world !!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Vlug!

pada sore di perkebunan yang jingga itu van langen merasa hidupnya hampir berakhir. pembangunan dan penggolontoran aspal yang dilaksanakannya sebagai pelaksana projeect gubernur generaal murjangkung belum juga selesai separonya. proyek anjer-panarukan ini menyiksaku pikirnya. dan ia ingin segera pulang kerumahnya.
"Het is mooi weer." suara seorang coolienya yang sok tahu bahasa nederlen menyapa mengagetkannya.
"Kunt u duidelijker spreken, alstublieft?" jawab van langen
"Het is mooi weer. sore yang indah kapten"
"Graag gedaan." jawabnya.
mengganggu saja pikirnya.
"Het is bewolkt. menurutku" ucap van langen
"Ik heb u niet verstaan. mengapa anda tampak sedih kapten ?" si coolie keheranan.
"Hoe gaat het? mengapa kamu tidak bekerja ??"
"sudah jam 5 kapten"
van langen terdiam. sudah waktunya, pikirnya.
"Kunt u mijn alstublieft helpen? tolong pukul besi alaarm itu buat mebubarkan para pekerja." perintahnya.
si coolie langsung sigap mengambil sebatang besi untuk memukul besi yang lebih besar.
bunyi lonceng pertanda bubar kerja menggema di area itu.
"loud coolie, loud !!" perintah van langen yang merasa suara loncangnya terlalu lirih.
"LOUD !!! pukul yang KENCENG !!" teriaknya. sampai para pekerja mendengarnya.
"LOUUUD" (dibaca laut)
para pekerja bergumam, laut ? bubar ?
itulah asal muasal kata laut menurut nenek saya.



*ojo gelo dab*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kebosanan ? bosan ?

saya sering bertemu dengan orang yang mengeluh bosan. tidak ada sesuatu yang baru, sesuatu yang menarik. demikan kata mereka. sebenarnya saya merasa heran, sekaligus tidak heran (alias biasa-biasa saja) mendengar hal tersebut. mengapa ? pertama, karena dunia ini memang membosankan. mengapa ada banyak hiburan, holywood, infotainment dsb ? ya karena itulah; karena dunia ini memang membosankan bagi mereka, para penikmat hiburan. kedua, karena dunia ini terlalu menarik, sehingga tidak ada sebutir debu pun yang tidak bisa dilewatkan. kemenarikan yang berlebihan dari dunia inilah yang akhirnya menjadi hambar bagi sebagian orang. saya ? bagi saya dunia ini datar namun tak membosankan. kedataran dunia ini adalah keindahan tersendiri bagi saya. saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam dengan hanya duduk dan tak melakukan apapun tanpa merasa bosan. duduk itu sendiri bagi saya adalah suatu kenikmatan tersendiri, rasa kursi yang lembut, tarikan nafas yang nikmat, tembok yang bercerita banyak, irama aliran darah yang berdesir dan berbagai keindahan lainnya. mengapa harus bosan ?

dimasa muda saya dahulu, barangkali kebosanan selama lima menit sudah dapat menjadi alasan pembenaran yang amat kuat untuk segera mengambil sepatu treking, bekpek dan matras lalu segera pergi ke kaki gunung untuk "berpetualangan". namun saya nyatakan sekarang bahwa semua itu hanyalah ilusi, kemanapun kita pergi, kita selalu membawa kaki dan puncak gunung dalam diri kita, jadi untuk apa jauh-jauh mencari ? dimasa muda dulu, kebosanan yang begitu parah biasanya disembuhkan dengan sebotol congyang bersama kawan-kawan dipinggiran sungai, namun sekarang saya sadari bahwa kemabokan yang lebih nikmat ada dalam permenungan diri sendiri.

setiap hari yang saya jalani selalu dipenuhi dengan keindahan dan kegembiraan, walaupun bagi orang lain mungkin terlihat amat membosankan. angin yang saya rasakan dalam perjalanan keseharian terasa sangat segar dan menyejukkan jiwa, sementara menurut beberapa orang membawa bibit penyakit berupa virus influensa. saya merasa sangat bahagia menjalani hari-hari saya walaupun dikejar jadwal penawaran lelang yang sangat mendesak, tagihan-tagihan yang jatuh tempo dan rekan-rekan yang menganggap sulit usaha yang saya jalankan. saya tidak pernah heran pada kesulitan maupun kemudahan, tidak ada hal yang terlalu kecil sehingga ia pantas untuk dilewatkan pun tidak ada hal yang terlalu besar untuk dikejar-kejar. saya pernah menempuh jarak 10 km, 15 km berjalan kaki hanya demi uang dua puluh ribu rupiah, namun pernah juga ongkang-ongkang di rumah sambil mengerjakan proyek senilai 1.1 milyar. membosankan ? sebaiknya kita tinjau lagi akar kata "bosan" itu. jangan-jangan nanti malah menyesatkan kita pada keputus-asaan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Losing my religion?

Ada saat engkau tak lagi mengenali Dia. Saat engkau hanya melihat wajah yang asing. Bagai bayang-bayang pohon dalam kabut pekat. Begitu miris, saat engkau hilang dan arah menjadi sunyi. Saat batin tersayat dan darah tertumpah. Benarkah engkau ada disana?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Im Schattenreich

Semenit lagi, atau dua menit lagi. Bila saya dapat berjalan ke depan ataupun ke belakang waktu. Barangkali menarik. Barangkali mengerikan. Barangkali membosankan. Bukan masalah mengubah sejarah, karena sejarah adalah awal dan akhir yang sulit bergeser kecuali oleh kelahiran kesadaran yang luar biasa, namun lebih kepada menikmati dan menghayati momen-momen khusus yang sulit diulang kembali. Barangkali ini adalah sebuah terapi. Mengapa terapi ? karena sebenarnya yang dicari dan yang menyebabkan sebagian besar penyakit mental adalah The Moment. Sepenggal waktu yang amat khusus. Seperti saat saya jatuh cinta, atau saat saya kecelakaan hingga hampir mati. Itulah saat –penggalan dalam ruang dan waktu- yang sangat berkesan, hingga bahkan dengan mengenangnya saja saya sudah bisa membuat kesadaran bergeser beberapa langkah kesamping kiri atau kanan.

Dan apabila kita dapat melakukan perjalanan ulang di menit-menit tersebut, dan kemudian kembali lagi ke masa kini –kesekarangan- yang tengah dialami tentunya merupakan terapi yang amat baik bagi kehidupan mental dan spirit kita. Saya akan memilih untuk kembali ke momen, saat dimana saya sangat berputus asa hingga ingin mati supaya dapat menyadari betapa beruntungnya saya hidup di saat ini, yang justru sulit sekali untuk saya hargai secara proporsional.

Satu-satunya kesulitan yang pasti saya hadapi, apabila terlalu sering melakukan perjalanan menembus ruang dan waktu ini adalah terjadinya penumpulan kepekaan jiwa. Mengapa ? Karena seperti layaknya berita kriminal yang diulang-ulang terus di televisi, kejadian yang sangat sadis dan mengenaskanpun bisa saya tonton nyambi makan ayam gorang –dan tetap merasa enak. Sebuah kejadian yang –seharusnya- bisa menimbulkan kemualan, lewat begitu saja, seolah ia hanyalah sekumpulan cerita fiktif, yang berlangsung jauh entah dimana. Dan warna merah darah yang ada di tembok sana seperti berobah makna menjadi saos tomat yang sengaja ditumpahkan untuk memberi warna meriah pada acara yang memiliki rating tinggi itu.

Dengan adanya perjalanan waktu orang lalu bisa menjadi sangat egoistis, pesimistis dan lain-lain is yang “negatif”. Orang bisa menjadi Squidward yang tumpul perasaannya dan tidak bisa menikmati hidup ini karena saat liburan pun tetap dihantui oleh bayang-bayang Spongebob yang hendak membakar krusty crab, tentu saja ini Cuma ada di kepala mr. Squid saja.

Walau hanya semenit, perjalanan menembus ruang dan waktu, walau hanya tubuh etherik atau tubuh astral yang terproyeksikan ke belahan waktu di depan atau di belakang kita, akan sangat berbahaya. Sepercik perasaan saja bisa mengobah perjalanan hidup kita. Jangan bermain-main dengan waktu. Baik ke belakang maupun ke depan. Perjalanan menembus waktu yang sesungguhnya adalah saat kita mengenang atau memiliki harapan akan sesuatu. Hal itulah, kenangan dan harapan, yang membuat kita menghargai kemanusiaan kita. Dan membuat kita tetap menjadi manusia.





:nohope:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Among the Wolves

Kupersembahkan proklamasi ini untuk engkau, sang pengkotbah palsu, dengan syair tanpa irama dan ceramahmu tentang sorga dan neraka yang begitu menyakiti umat manusia yang berhati lembut dan berakal sehat. Untukmu kutuliskan makian seorang pendosa ini.

Engkau membuat agama menjadi wayang dan tontonan layaknya sinetron. Ketika nama tuhan diobral hanya untuk sekedar mempertahankan hidup seorang anak manusia. Ketika makna beragama menjadi sebuah kepentingan egoistik yang mencari surga dengan menendang pantat orang lain. Bahkan si dungu dan si gila pun menjadi muak. Dengan berbagai atribut miring kesucian para agamawan yang engkau lekatkan dengan sampah lengket ke baju seragammu. Aku menjadi sadar, bahwa hidup di dunia ini memang menjalani sebuah neraka. Yang penuh senyum. Menyimpan duri. Hanya karena bertemu denganmu.

Aku menertawakan engkau wahai calon penghuni surga, karena pikiranmu apatis dan ragu terhadap surga namun tetap memperkosa hatimu untuk percaya. Dunia yang lebih baik ? apa itu bukan sekedar guyonan menunggu malam tiba ? percayalah, saat ini kita sedang menjalani neraka. Dan mereka mengatakan disana ada neraka yang lebih dahsyat lagi. Siapakah yang tidak apatis dan pesimis mendengarnya ? berakal sehatlah. Jangan terlalu kejam pada sesamamu dengan secuil ilmu yang engkau miliki. Jangan hanya bisa mengancam karena bahkan dirimu sendiri pun tak yakin akan ucapanmu.

Kepongahanmu terlihat dari raut wajahmu yang licik melebihi musang. Dan bibirmu yang berliur bagai serigala kelaparan benar-benar tak pantas menggumamkan nama tuhan. Kau anggap dirimu suci, sedangkan yang kau makan sebagai pengisi perutmu yang membuncit adalah bangkai. Mayat saudaramu yang mati meratapi nasibnya sebagai pendosa di dunia ini. Bahkan setan pun merasa jijik melihat sosokmu yang sok suci. Mereka sampai berdoa “ya tuhan, jauhkanlah anak cucu kami dari moralitas yang bahkan jahatnya melebihi kaum kami, seperti mereka... “.

Saat yang begitu mengenaskan. Saat hati ingin percaya, namun tiada yang layak untuk diikuti. Saat pikiran ingin istirah, namun tiada tempat yang sepi dari jangkauan suara bisingmu. Barangkali aku memang seorang pendosa, namun perlu engkau catat bahwa aku adalah pendosa yang berkesadaran. Sedangkan dirimu engkau akui sendiri sebagai seorang suci, namun bagiku serupa orang yang tidak sadar. Seorang penidur yang tidak sadar menggumamkan kotbah dalam mimpi-mimpi buruknya. Aku merdeka untuk berpikir, merasa dan bertindak. Tanpa penjajahan tuhanmu yang tak lagi peduli pada dirimu. Aku merdeka !



@ mourning palace

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Voices inside my head

Menurut beberapa orang, suara adalah sebentuk gelombang udara, yang muncul akibat adanya penyebab, energi yang termanifestasikan dalam sebuah bentuk gelombang, dan mengalir dalam ruang dan waktu. Suara daun-dan yang bergemerisik terkena hembusan angin maupun suara halilintar yang menggelegar tak ada bedanya. Demikian menurut beberapa orang. Gelombang udara menjadi “suara” saat ia masuk ke sistim pendengaran, telinga, dimana ia dapat menggetarkan membran yang menurut guru sd saya bernama gendang suara, yang pada selanjutnya memberikan aliran impuls-impuls pada saraf yang dikenali dan diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi. Begitu sederhananya. Dunia tanpa suara tak akan sama dengan dunia yang sedang saya jalani ini. Setiap saat jutaan suara bergema dalam kesadaran saya. Suara desiran darah mengaliri tubuh, suara detak jantung, suara nafas yang kadang dalam dan kadang dangkal, suara sel-sel yang membelah diri, suara organ organ tubuh yang terus beregenerasi dan semuanya. Sungguh sebuah dunia yang sangat ramai dan menakjubkan.

Menurut sebagian besar orang, suara dapat menjadi penentu nasib mereka. Bagaikan suara tokek dan cicak yang bisa membuat beberapa orang harap-harap cemas, bahkan bisa membuat orang kehilangan akal sehatnya. Demikian pula dengan “suara” atau lebih tepatnya “perolehan suara” bagi mereka yang bermain-main dengan suara rakyat. Suara menjadi barang dagangan, komoditi yang bisa diperjual belikan dengan mengatasnamakan kepentingan umum, harapan, moralitas palsu dan isi perut. Suara yang begitu penuh dengan balutan harapan akan janji yang amat samar dan tanpa jaminan.

Tapi bukan itu “suara” yang saya maksudkan. Suara yang lebih dalam, lebih bermakna, lebih dan lebih dari sekedar mulut “njeplak” dan masuk ke dalam sistim saraf telinga. Suara yang saya maksudkan bahkan mungkin tak pernah tersampaikan lewat mulut dan tak pernah masuk ke sistim saraf telinga seorangpun. Suara yang saya maksudkan adalah suara tanpa suara.

Seorang saudara pernah bilang bahwa saya terlalu merumitkan hal-hal yang sederhana dalam hidup ini. “Biarlah yang sederhana tetap sederhana!”, begitu menurutnya. Namun karena saya dan dia tumbuh dalam lingkungan yang amat berbeda, mau tak mau saya harus menemukan sudut pandang saya sendiri. Dan inilah suara tanpa bunyi. Menurut definisi saya sendiri tentunya. Dengan pola yang rumit seperti biasanya, bahkan membingungkan karena tidak jelas apa maksudnya.

Suara bagi saya bukanlah sebuah energi, gelombang dan berbagai besaran apapun yang dibicarakan orang biasa. Suara bagi saya adalah pencemaran udara, khususnya suara manusia. Dunia ini akan lebih baik bila manusia tidak pernah bersuara. Sampai di poin ini barangkali ada beberapa orang yang curiga akan tendensi tulisan ini sebagai pembenaran akan ketidakmampuan berkomunikasi diri saya. Dalam beberapa hal mereka benar, namun tidak sepenuhnya benar. Suara dan komunikasi memang hal yang kadang sangat berkaitan erat, namun untuk melakukan komunikasi, manusia tidak selalu memerlukan suara. Suara manusia adalah sebuah wabah mengerikan yang telah menghancurkan peradaban kemanusiaan di bumi ini. Suara manusia yang telah mengantarkan kita pada penghancuran umat manusia secara bertahap namun pasti. Sejak penyerbuan jenghis khan ke eropa hingga penyerbuan russia ke georgia, semua merupakan buah karya suara. Entah bisa dimengerti entah tidak, saya tidak peduli. The man behind the gun, demikian orang berkata, namun saya berpendapat (bersuara) the voices inside their head that make the war begins. Dari skala peperangan rumah tangga hingga peperangan dunia semua berasal dari suara tersebut. Ketidakpuasan yang bermanifestasi menjadi suara, berkembang menjadi tindakan yang dilakukan oleh banyak orang.

Ya, memang ini juga adalah suara. Tapi sepenjang anda tidak mendengarkannya, ia akan mandul. Hanya akan Menjadi pixel yang bergeser-geser di layar, bagaikan cahaya sebuah bintang yang sudah mati dua puluh juta tahun yang lalu.

Sejak kecil, saya telah sering mendengar suara-suara aneh dalam kepala saya seperti “siapakah kamu ? siapakah diri saya ?”, “apa yang sedang saya lakukan disini ?”,”mengapa saya ada disini ?”. Berbagai suara sejenis, yang selalu dibarengi oleh rasa malu dan penyesalan, seolah mencoba menyadarkan diri saya siapakah dia sebenarnya. Saat dewasa saya mencoba memahami suara-suara tersebut sebagai kesadaranpurba yang mencoba mengingatkan saya akan asal dan hakikat sesungguhnya dari keberadaan diri saya di dunia yang ini. Ia mencoba mengingatkan entah sudah berapa ratus juta tahun saya ber-reinkarnasi namun selalu belum berhasil juga melepaskan diri dari lingkaran keberadaan ini. Barangkali, merekalah satu-satunya suara sejati dalam diri saya, yang sekarang bahkan telah hilang dimakan kebisingan suara-suara lainnya yang meruang dan mewaktu disini. Saat ini.

Kembali ke suara tanpa suara (sepertinya terlihat sekali bahwa tulisan ini mencerminkan sebuah inkonsistensi, tanpa konsep yang jelas dan bisa menjadi bahan penelitian kepribadian yang terfragmentasi). Suara menjadi indah saat ia tak lagi bersuara. Saat suara kehilangan suaranya, ia akan moksa. Akan kembali pada makna awal keberadaannya. Menjadi jembatan antara pikiran dan hati. Menjadi sarana kesadaran untuk mengaktualisasikan dirinya. Menjadi senyum tanpa kata-kata. Hanya inilah yang bisa saya sampaikan. Menjadi suara tanpa suara. Bagaikan bunga yang mekar di tengah hutan tanpa ada seorang pun yang melihatnya. Ia tetap indah. Tetap wangi.





(merdeka sudah lewat kemarin sore)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

About a Test

DisorderRating
Paranoid:High
Schizoid:High
Schizotypal:Very High
Antisocial:Moderate
Borderline:Moderate
Histrionic:Moderate
Narcissistic:High
Avoidant:Very High
Dependent:Moderate
Obsessive-Compulsive:High


Server pengolah datanya yang rusak, saya kira..


..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Unspoken

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Awakened Serpent @ Black Friday

Jam 4 pagi; terbangun. Sensasi aneh yang dirasakan segera menyadarkan diri, bahwa ini adalah hari kedua saya menghentikan terapi pengobatan yang selama ini telah dijalani. Orang mungkin akan mengatakan bahwa saya terlalu mengada-ada, cari sensasi, caper de el el. Go to hell with that shit ! this is my LIFE ! gejala-gejala yang menjadi penanda pengiring berhentinya terapi mulai terasa; hidung pilek, lobus frontal nyut-nyutan dan sistim limbik yang mulai gelisah, bergolak. Animal instinct yang mulai terbangun lagi, atau lebih tepatnya; Primal Instinct yang mulai bangkit dari tidur panjangnya.

After morning prayer, keadaan bertambah parah. Jantung mulai berdetak kencang. Adrenalin yang terpompa begitu sia-sia, reaksi fight or flight for nothing!. I Am back to this earth !.

Keyword : Superiority is the Gift of Hate.

Jam 5 pagi; jari jemari kian gemetar. Pikiran mulai terasuki delusi. Pertanyaan-pertanyaan ajaib mulai bermunculan

“siapa aku ini ?”

“sedang apa aku disini ?”

“apa yang terjadi ?” ….

This is the gate to the utopia

Suara motor yang lewat di depan rumah terdengar seperti auman harimau yang kelaparan.

Jam 6 pagi; membuka gorden ruang tamu dan menemukan cahaya yang bersinar-sinar di kaca, kayu, kain dan udara. Malaikat-malaikat cahaya yang menari-nari menyambut pagi. Kesenyapan yang tiba-tiba datang adalah mukjizat, bahwa saya masih bisa menuliskan hal ini. I Am entering a delusional state, dimana gambar api di mata saya benar-benar menjadi menyala dan panas. Cahaya pagi yang menembus masuk ke rumah serasa membakar, layaknya saya ini seorang vampir yang harus segera kembali ke peti mati dan tidur dalam kesunyian. Dalam kondisi seperti ini, segala sesuatu menjadi terhenti. Tiada apapun lagi, selain FEAR, Anguish, depression. Hanya itu!. Rokokpun jadi terasa pahit. Buku buku menjadi para hakim yang berjejer mengamati saya dari balik rak. Tangan sudah sulit sekali untuk menulis, tapi tetap dipaksakan. HATRED, MADNESS, FEAR that dominate me and myself is the gate. My gate to earth. This bump is so hurt and painful. And now you can laugh to me. To my pitiful sickness.. but I don’t care what you’ll say. Im inside, looking outside. He, that makes me a martyr to this world. My Curse on you!. O, thou, that always with me without and never talk to me, even in a single word!. You, that see my madness are so ridiculous, you’ll never feel the taste of deepest hell in your life. An abyssimal labyrinth that planted in my soul, in my mind. If this is a real life, let it be written, let it be done..

Yes. I Am Him. The Fear that manifest himself in a man. The eternal damnation to this world.

Jam 7 pagi; from now, you’ll never see me as before, for I Am has enter into the kingdom of chaos in myself.

Anak dan istri sudah mulai bangun di sabtu yang mendung ini. You’ll never know what will become. You’ll never imagine what will happen to me this day. A lone journey to the darkness, when other see only light…………….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Praying Hitler




The caption reads: "Der ergreifende Abschlub der Kundgebung in Wien: Wir treten zum Beten..."

[The touching and emotional end of the rally in Vienna: Let us pray...]

(Source: Hitler: The Hoffmann Photographs, Vol. 1, Ray R. Cowdery, Ed., 1990)



Ternyata idola saya (seandainya harus punya idola) bisa juga berdoa.


huh!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Final Cut

"bagaimana, apa ada perkembangan ?"
"belum, rasanya masih nyut-nyutan, jantung berdebar-debar dan rasa cemas masih tetap ada"
"obatnya sudah habis ?"
"belum, kalo minum obat malah jadi sulit untuk berpikir"
"lhooo, gimana... itu kan memang obat untuk menenangkan pikiran, anda ini sedang tidak boleh berpikir terlalu keras, nanti malah jadi nggak sembuh-sembuh"
"lha saya malah sudah nggak pengin sembuh kayaknya nih".......
"lho, kenapa ??"
"saya menikmatinya"
"wah, nggak normal itu. harus segera ditangani dengan serius! depresi anda sudah berkembang lebih jauh lagi"
".........."
"begini saja, saya sarankan anda untuk refreshing sebentar. lupakan segala macam pekerjaan, lupakan kalau anda punya pekerjaan, lupakan seluruh tugas anda. lepaskanlah."
"..........."
"nanti saya buatkan surat istirahat supaya kawan-kawan bisnis anda tahu bahwa anda harus beristirahat"
(lucunya)
"saya merasa tidak apa-apa begini dok"...
"jangan..., bahaya itu, nanti kalo terjadi sesuatu bagaimana ?"
"tidak apa-apa. saya sudah bisa menerimanya"
"menerima gimana ? anda ini sakit lho !"
"kan dokter yang bilang sakit ? saya nggak apa-apa kok"
"lho katanya masih pusing ?"
"iya tidak apa-apa, saya menikmatinya. pusing diperlukan dalam hidup ini dok"
"wah, lalu apa gunanya anda datang kemari dan berobat selama sekian bulan jika hasilnya begini ?"
".........."
"anda mempermainkan saya ?"
"dokter sendiri yang bilang begitu"
"maaf kalau begitu, silahkan keluar saja. masih banyak pasien saya yang sedang menunggu, bukan orang yang hanya main-main dengan kesehatan seperti saudara"
"saya sakit dok"
"maaf silakan keluar........"
"...................."

dan..............
lelaki itupun keluar dengan gontai, mencoba memahami rasa sakitnya yang ganjil. sakit yang menurutnya nikmat, namun menurut orang lain merupakan semacam kegilaan....

aku hanya bisa memandanginya dengan prihatin, sudah separah itukah diriku ?




@schizophrenia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#8 enlightenment

selalu ada suatu saat
ketika engkau bangun
di dinihari
dan kebahagiaan tiba-tiba
telah merasuk bersemayam
menyatu dengan hatimu.

engkau akan melihat
kembang plastik menjadi
tak berbeda dengan mawar di depan rumahmu

engkau yang bahagia
hanya bisa berdoa
namun takkan berharap apa-apa
karena iya ataupun tidak
semua tak ada bedanya.



@cheers

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

X

aku mencintaimu
dan memujamu, namun
dalam arti yang amat
lain. begitu indahnya
semesta membentuk
sosok dirimu yang sorgawi.
namun, karena esok hari engkau
akan menjadi
tanah
air
udara
dan api lagi,
maka aku hanya akan
memuja bayang-bayangmu
yang selalu akan abadi
dan mengada

karena aku adalah abadi


@sickness

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

blooming = jeda antara serangan dan tangkisan

aku tidak ingin pikiranku dipahami orang lain
sebab hanya mereka yang menderitalah
yang bisa memahami pikiranku.

aku tidak menulis untuk dibaca orang lain
sebab hanya meraka yang buta huruflah
yang bisa membaca tulisanku

aku tidak ingin menyampaikan apapun
sebab hanya yang telah matilah
yang bisa mendengarnya

aku tidak ingin dikenal
sebab aku pun
tidak mengenal diriku sendiri

aku hanya ingin tidak ingin
dan tidak ingin ingin


@deep-sociophobia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Support Your Local Underground!

beberapa waktu yang lalu saya membaca buku yg amat mengesankan, dalam buku tersebut dikatakan bahwa untuk menjadi, seseorang harus melepaskan beberapa paradigma lamanya yang telah usang. tulisan yang berasal dari karim rashid itu antara lain :

1. jangan mengkhususkan
33. normal bukanlah hal yang bagus
40. berpikirlah secara meluas, bukan secara intensif
50. saat ini adalah yang kita kejar

nah, dari beberapa kutipan tersebut saya merasa bahwa seorang karim bahkan pikirannya tidak normal seperti orang normal kebanyakan. sekian.


(pembenaran tidak selalu harus benar)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta ?

seseorang yang bijak pernah mengatakan bahwa cinta itu tidak ada, tidak pernah ada dan tidak akan ada. namun perlu digaris bawahi bahwa pernyataan itu berlaku hanya bagi orang kebanyakan. orang kebanyakan adalah orang rata-rata yang memiliki kehidupan rata-rata normal. kriteria normal adalah : selalu mencari kesuksesan, sekolah tinggi demi mendapatkan karir yang baik, ingin punya keluarga yang bahagia, punya penghasilan yang tinggi dan seterusnya. bagi mereka cinta itu tidak pernah ada. kenapa ? karena orang normal selalu merengkuh ke dalam, memiliki keinginan normal (seperti memiliki HP Nokia seri N)dan kadang ambisius, serta tidak suka menderita. cinta tidak ada pada mereka. mereka hanya merasa memiliki cinta.

cinta hanya dimiliki oleh orang orang yang TIDAK normal (saya tidak mengatakannya abnormal tapi supernormal). contohnya mungkin amat variatif, misalnya : Siddharta Gautama, Iesus, Inayat Khan, Kang Mangin, Saya dan mereka yang tidak normal yang lainnya. cinta bagi kami adalah menuju ke dalam dan memancarkan keluar. itulah perbedaan antara kami dan anda.


@led-zeppelin (livin n lovin)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

This Valley

buku yang tak mampu kubaca
adalah buku-buku jariku
di lingkarnya tersimpan dna para nabi
namun dalam genggamku menjadi
belenggu berduri

tuhan yang tak mampu kulihat
adalah tuhan sejati
memahaminya bagaikan membunuhnya
namun aku yang mati.

rasa yang tak mampu kuraba
adalah cinta manusia
merindukannya sama dengan membencinya
namun tanpa pengharapan akan berjumpa

untuk engkau yang berdiri di ujung itu;
jangan cegah dirimu,
jangan bunuh jiwamu
keputus asaan adalah tembok tanpa dinding
hati tanpa ruang waktu
terpasung dalam keraguan

arahkan anak panahmu
bidikkan busurmu;
lepaskanlah keberanianmu
temukan dirimu

aku menepikan angin
selamat bertemu !



(to my brother in this valley)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Night Raider

bila aku dari dunia ini
aku akan menikmatinya sepenuh hati
namun di pandangan mataku yang telah kering
setiap sudut adalah lorong menuju kesia-siaan
dan setiap kelokan
adalah jalan menuju kegelapan
dengan mata buta ini
yang terlihat hanyalah malam


(@ deep-depression)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contradictore

engkau menyebutnya sebagai
kebahagiaan, tapi aku menamakan
ia fatamorgana.
bangunan ilusi indah
di atas lautan badai.
padahal aku hidup di dalam
mimpi, bagaimana kan
kuanggap kebahagiaanmu adalah
sebuah kenyataan !

(@cynical state of mind)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Virtual Madness

banyak yang tidak percaya bahwasanya kemarin saya benar-benar sakit "mental". bahkan dari 3 dokter yang saya kunjungi, semuanya terheran-heran bahwasanya saya bisa menderita (baca: menikmati) penyakit saya tersebut. sejujurnya, saya sudah tahu apa yang saya derita, bahkan diagnosa pribadi saya lebih detail dari penjelasan pak dokter saraf yang saya kunjungi. tapi apa salahnya konsultasi, hanya untuk sekedar curhat dan menyamakan ilmu psikiatri saya dengan mereka(aroganisme yang akut). dari berbagai pengalaman saya dengan mereka, ada sesuatu yang sangat berharga yang saya dapatkan, yaitu bahwa diagnosa mereka semua nyaris berbeda, padahal gejala-gejala yang saya perlihatkan sama. mungkin saya belum terlalu parah (buktinya masih bisa menulis blog ini), namun ada beberapa dokter yang menganjurkan untuk opname saja. padahal "penyakit" ini masih terhitung ringan buat saya. barangkali ada yang bertanya-tanya, apa dan bagaimana sebenarnya sakit saya ini, well, inilah (menurut mereka):

1. Anxiety
2. Psychotic depression
3. Delusion (Megalomania)

tentunya saya tidak sependapat dengan mereka, menurut saya kejadian ini adalah berkah dari The Force, Transcendental Force, yang selelu membimbing saya dalam pengabdian kepada seluruh umat manusia (ini salah satu gejalanya). The Force telah mengangkat kesadaran saya sedemikian rupa sehingga orang biasa, dokter sekalipun tak bisa mendiagnosanya dengan benar. ini bukanlah sebuah waham kebesaran. ini adalah pencerahan. jadi, jangan takut bila bertemu saya dijalan. demikianlah...

mengenai pengobatannya, sampai sekarang tidak pernah saya makan satu butirpun pil2 dari dokter-dokter itu, bila memang saya menjadi gila betulan, biarlah semua kegilaan saya menjadi bahan postingan di blog ini...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

quantum leap

bekerja dan bekerja. dengan sebaik-baiknya. mungkin itu bisa menjadi sebuah simbol akan keinginan untuk sukses dan kaya (sugih). tapi kemarin sore ada seorang "kawan" lama yang meminta redefinisi dari sukses itu apa. dan ternyata kami mendapatkannya berbeda. begini percakapannya:

SOMEBODY_CRAZY : lancar??
SOMEBODY_CRAZY : aku kok lali kuwi artine apa ya?
SOMEBODY_CRAZY : kawit biyen aku fokus. pengen duwe sekretaris ayu sing kena dikeloni
DisKonekted : iki angele : kon nyemplung laut tapi ra olih teles alias basah
SOMEBODY_CRAZY : nganggo pakaian selam dong
DisKonekted : lah wes ra paham perumpamaan
DisKonekted : wes terlalu jauh kemunduran mentalmu
SOMEBODY_CRAZY : lha kuwi ya perumpamaan. ben ra teles kan ana carane
DisKonekted : asem aku sing wes ra nyandak yoo
DisKonekted : mentally dropped
DisKonekted : wes tau sugih
SOMEBODY_CRAZY : ning pengen
SOMEBODY_CRAZY : sugih. nganggo ukuranku
DisKonekted : ajeg omongane
SOMEBODY_CRAZY : sik ta, sugih kluwi piye sih jane? sing kepriwe?
DisKonekted : lah, mulai maning sing abot2 kiye ?
SOMEBODY_CRAZY : mungkin olehku ra sugih2 kuwi merga ra ngerti maksude pa ya?
DisKonekted : sugih ya rasane tentrem mbokan
SOMEBODY_CRAZY : ora. tenan iki
SOMEBODY_CRAZY : kuwi bahagia, dab. dudu sugih
SOMEBODY_CRAZY : nek bahagia sih aku wis bendina, selalu. sugih kuwi lho karepe apa?
DisKonekted : hemmm, dadi bingung kiye
DisKonekted : apa ya
DisKonekted : standare apa, duit ? money ? dollar ?
DisKonekted : harta benda ?
SOMEBODY_CRAZY : nek suryamentaram duwe istilah sugih tanpa bandha. kuwi wis nglakoni. sing durung sing nganggo bandha.
DisKonekted : ugh
SOMEBODY_CRAZY : lha kuwi aku sing ra weruh. ukurane apa?
DisKonekted : lha nek duit ki akeh
DisKonekted : tapi ya durung sugih2
SOMEBODY_CRAZY : nek pengertianku ki ngene:
SOMEBODY_CRAZY : sugih= 1.ra perlu duwe duwit, tapi sakwayah2 butuh ana. 2. isa ngewehi wong sapa wae sing njaluk tanpa nyemayani. 3 isa ngirimi duwit neng wong sing tak terduga. 4. nek ana wong utang tak tolak tapi tak wenehi
SOMEBODY_CRAZY : maksude ora utang ning tak wenehi
DisKonekted : sing nomer 3 ora mbahayani dab ?
SOMEBODY_CRAZY : ora! wong sugih kan bebas
DisKonekted : wah cocok tak posting nang blog-ku ya
DisKonekted : tapi kuwe ya sugih sing wis ra kaprah
SOMEBODY_CRAZY : kuwi cita-citaku

maaf tidak sempat ditranslate ke dalam bahasa "Indonesia" karena rasanya sedang malas sekali. barangkali dengan bahasa asli, yang satu dari jateng, yang satu dari jatim, maka akan dapat ditangkap nuansa dari sebuah perbedaan yang sama. menurut saya : tidak ada yang harus dikejar, baik itu kesuksesan ataupun kekayaan, semua sudah kita miliki, walaupun entah dimana...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I Am Back !

setelah absen beberapa lama dari dunia blogger, akhirnya atas permintaan dari diri saya sendiri, saya memulai untuk posting di blog utama saya ini. ada seorang kawan yang komplain mengapa saya tidak menulis seperti dulu lagi ? demikian. namun untuk diri saya, dengan kondisi yang seperti yang sekarang saya alami, sangat sulit untuk memulai lagi sebuah posting yang sifatnya sangat menukik seperti saat-saat dulu (lihat tanggal postingan sebelum ini). hal ini didasarkan atas berbagai peristiwa dalam perjalanan kejiwaan saya yang tampaknya belum juga menemukan "pintu darurat" untuk meloncat dari atap langit dan pulang ke bumi tercinta.

demikianlah. semoga awal yang tidak menentu ini dapat membantu diri saya lebih down to earth.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS