Ignis Natura Renovatur Integra. Powered by Blogger.
RSS

Hujan

Hujan turun tidak merata...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

In The Begining

There's a light...

akhirnya
mulai menulis lagi
dengan berat hati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tanpa judul

kusut jalinan kata
beliti keyakinan
berkarat
pudar oleh kegilaan
hati tanpa rongga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehambaran

Apakah anda pernah mengalami rasa kehilangan yang demikian besar ? Dalam hidup ini, kita berkali-kali mengalami keberhasilan dan kegagalan, namun ada kalanya keterikatan pada keberhasilan itu terlalu erat melekat, sehingga saat ternyata yang kita temui adalah kegagalan, hati kita tidak siap untuk menerimanya. Mungkin inilah yang disebut kemelekatan hati itu. Saya berkata demikian karena diri saya sendiri sampai saat ini belum benar-benar memiliki rasa "tidak memiliki" tersebut. Saya sering meyakinkan diri sendiri bahwa hati saya sudah kuat menerima kehilangan dalam berbagai artian, namun nyatanya, ketika kenyataan benar-benar mengharuskan diri saya kehilangan, ternyata hati saya masih merasa berat. Sesuatu yang saya anggap sudah mampu saya jalani ternyata masih jauh. Kenyataan hidup yang mengajarkan demikian. Namun seandainya saya masih menjadi manusia biasa, tentunya sudah tidak tahan lagi menghadapi kehilangan yang bagi manusia biasa terlalu berat. Kehilangan senilai 1,6 milyar. Inilah saatnya bagi saya untuk terus semakin gigih mempraktekkan Kesabaran dan Kehambaran. Zhen - Shan - Ren.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

A Confession of A Lonely Madman

Menjelang tengah malam, ditemani "like a rolling stone"-nya Bob Dylan, saya masih terpaku pada layar TFT LCD 14" Notebook saya, dibingkai oleh Google Chrome; merunuti halaman web berwarna biru putih. Ya, seperti jutaan orang lain yang menikmati keberadaan Facebook, saya sekarang menjadi seperti mereka juga, walaupun entah mungkin hanya untuk sebulan-dua bulan, well (what the hell with that ?).... dan layar YM saya menampilkan kata-kata seseorang dari belahan dunia yang lain "selamat ulang tahun ya bla bla bla..", seseorang yang barangkali takkan pernah bertemu saya lagi di dunia nyata ini face to face.... if not for you katanya....

Inilah magnet dunia cyber, walaupun bisa dibilang "hanya begitu", namun bagi beberapa orang sudah sangat mencandukan jiwa. Pertemanan Virtual, add app dan sebagainya, betapa saya sangat "anti" pada hal-hal semacam itu, dan sekarang justru harus menjalaninya, dengan tanpa terpaksa. Ironis. Memang ada semacam rasa sentimen dan emosional yang lumayan tinggi saat kita bisa bertemu kawan-kawan lama yang sudah lama terpisah, tahu kabar dari mereka sekarang yang mungkin amat berbeda dengan prediksi kita dulu.. contohnya saya yang dulu pernah diprediksi akan mati muda karena kena tembak pistol polisi saat sedang merampok bank, malah sekarang jadi praktisi Falun Gong yang mengutamakan Zhen-Shan-Ren, Sejati-Baik-Sabar...

Dan karena itulah maka saya harus mengakui, bahwa ternyata saya tidak pernah bisa memahami makna "pertemanan", dari dahulu kala hingga saat ini... dunia kita memang berbeda kawan...

buktinya ? sebentar, saya pikir dulu...

---to be continued---

*heran sekarang kok nulis jadi sulit sekali ya????*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fragments of insanity

Art form of the butchers, forgotten tales of death
Flashback of dementia, fearing myself
Poetic infliction, fix your body to the core
Skinned alive, as terror grows

Smell decay of sorrow
Infinite to follow
Neurocranial terror
Celebrate my horror

Pseudoexophoria, irrational psycho reflex
Extreme desire, forgotten itself
Behind progression, breath my death through the air
Aroused by carcass, I found it there

Hollow laughter, childhood cries
And when I turn, in rhyme with silence found my crimes
Wound in a coil - inborn to myself
Absurd vision-caress again
Love and life means nothing to me
Fragments of fear, of my sanity

Fragments of insanity
Far beyond
My last friend
Neuronophagy

Burst illusion, madness fry
How do I feel, 'n now intake a dream survive
Look to the dance - of my lunacy
Matters forming - 'n plagues all of me
My confessions - neurosis die
Psycho catharsis of my genocide

Fragments of insanity
To recipe my mind
Rise - the ovation
Feel to die

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

catatan mendadak

[pikiran] saya sering menggunakan pembenaran diri [yang muncul samar-samar] untuk mengarahkan pikiran utama menuju arah yang tidak dikehendaki. arah yang tidak dikehendaki adalah arah yang menuju pada kebinasaan. dan apakah kebinasaan itu ? kebinasaan adalah lenyapnya kebaikan, baik karena terdistorsi oleh pemikiran jahat, maupun karena ketidak tahuan. dengan lenyapnya kebaikan, maka kita hanyalah tinggal menjadi cangkang hidup, tubuh mati bernyawa, yang dinamakan manusia. dan apakah kerugian dari tubuh mati bernyawa itu ? tidak ada, selain tidak akan sampai pada pencerahan murni, menjadi manusia yang benar-benar manusia. dan bagaimanakah dengan manusia pada umumnya ? dikatakan pada umumnya karena sikap dan tindakan mereka masih mencerminakan kemanusiaan (suka hotspotan gratis, suka dugem, suka mempermainkan orang lain dsb, dsb). pada diri mereka tidak ada yang salah karena memang seperti itulah manusia pada umumnya berlaku. dan hal terpenting disini adalah, manusia umumnya sulit untuk mencapai pencerahan batin dengan kondisi mereka yang seperti itu. disinilah pembenaran diri sering bermain. rasionalitas tidak mau mengakui bahwa kekurangan [menjadi] sebagai manusia biasa adalah benar-benar fatal. fatal dalam pandangan seorang pencari kebenaran. pembenaran diri akan menyanggah, dan mengatakan bahwa, menjadi manusia biasa itulah yang justru benar-benar "benar". tugas sebenarnya dari manusia biasa adalah untuk mempertanyakan saham, caleg, tuhan, banjir, flu burung, dll dll. inilah tugas manusia di atas bumi ini menurut mereka, para manusia biasa. dan memang benar, itulah tugas meraka, karena memang hanya itu yang bisa diketahui oleh mereka. orang yang tengah bermimpi jarang yang tahu bahwa dia tengah bermimpi. rasa takutnya nyata saat dia dikejar-kejar orang gila dalam mimpinya. inilah persepsi manusia biasa, dibandingkan dengan mereka yang telah memahami bahwa hidup ini adalah semacam mimpi juga, yang lebih tidak nyata, dan banyak menyesatkan orang-orang benar di dunia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 - Menulis Diri

tapi bagaimana kita, manusia, bisa tahu cara untuk menulis ? kita mengimitasi dan diajari oleh huruf-huruf yang telah ada. kita mempunyai naluri untuk belajar dan mengimitasi segala sesuatu yang masuk dalam jangkauan kesadaran manusiawi kita. saat kita bayi, garis-garis yang kita buat belum menyerupai huruf apapun, melainkan hanya merupakan suatu ungkapan keinginan untuk ikut bersama-sama yang lain mengisi buku hidup ini dengan "sesuatu". sesuatu yang belum bisa kita pahami apakah "itu" sebenarnya. saat menjelang dewasa, kita kian mahir meniru huruf-huruf yang kita sukai maupun tidak kita sukai. kita pun lambat laun bisa mengenali huruf mana yang boleh kita tulis dan yang terlarang, bahkan hanya untuk melihatnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 - Buku Kehidupan

bagi saya, alam semesta ini merupakan sebuah buku yang besar, dan kehidupan adalah salah satu dari lembaran yang ada pada buku itu. kita, manusia, adalah bagian dari huruf-huruf yang tengah dituliskan pada lembaran besar tersebut. ada huruf yang tebal, ada yang tipis. namun tak ada yang tak tertulis karena semua manusia memiliki pena mereka masing-masing, yaitu perbuatan. perbuatan dengan tinta kemanusiaan, yaitu kesadaran. kenangan dan ingatan adalah baris-baris kata dan huruf yang telah tertulis, dan tak bisa terhapus sama sekali.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 - Before and After

sebenarnya, berbagai hal yang ada di dalam diri dan kehidupan saya bukanlah sesuatu yang mudah untuk disampaikan, apalagi dibicarakan. namun mengingat bahwa dibelakang hari nanti mungkin akan ada seseorang yang mempunyai pandangan atau pemikiran yang sama, atau paling tidak mendekati pandangan dan pemikiran saya, maka dengan memahami tulisan-tulisan ini, saya berharap agar jejak-jejak tapak kaki yang telah mulai menapaki Tanah Asing di balik dunia manusia ini dapat diteruskan, setelah saya tiada nanti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The End

Can you picture what we’ll be,
So limitless and free?
Desperately in need
Of some stranger’s hand
In a desperate land



setalah berhari-hari terdampar dalam lembah kemandekan, saya jadi bertanya-tanya; seperti apakah sebenarnya "yang seharusnya" itu terjadi ? apakah tanpa pikiran itu adalah merupakan sebuah kesalahan ? dan apakah pengukur kriteria sesuatu itu salah dan benar ? agama ? kitab suci ? saya rasa kemandekan berpikir tidak disebutkan sebagai sesuatu yang mengandung unsur haram maupun makruh. lalu apa ?

saat saya sudah tidak mempertanyakan lagi tentang tuhan, tentang tujuan, tentang kewajiban hidup, tentang kematian, apakah lalu saya menjadi sesuatu yang "salah" ? saat saya melihat bahwa bunga mawar itu tidak sebagai bunga yang indah berwarna merah namun sebagai bunga mawar, apakah lalu saya kehilangan makna akan "yang sesungguhnya" ? saat saya tidak mempertanyakan lagi tentang kebahagiaan, tentang penderitaan, tentang nasib dan tentang kemengadaan, apakah lalu saya menjadi es batu di dalam gelas, yang mencair terkena panas, lalu berharap bahwa seandainya saja ia hidup di kutub utara saja ............

saya tidak menganggap mengapa dan bagaimana ini adalah pertanyaan. ini adalah jawaban....

This is the end
you gentle friend
This is the end
My only friend, the end
It hurts to set you free
But you’ll never follow me
The end of laughter
And soft lies
The end of nights we tried to die

This is the end

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehilangan

yah inilah yang terjadi apabila jiwa kehilangan kepekaan, pikiran kehilangan kata dan kesadaran kehilangan keberjagaan. semuanya benar benar menumpul. saya sudah kehilangan kata kata untuk menulis. semuanya kabur, melenyap dan musnah. saya menjadi cangkang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menjadi Manusia




menjadi manusia barangkali sama artinya dengan menjadi berperasaan, menjadi berpikir, dan menjadi berwatak sebagaimana manusia pada umumnya. manusia pada umumnya, bila dipukul rata, masing-masing memiliki kesamaan yang tak terbantahkan yaitu :


  1. Memiliki perasaan marah dan sedih apabila dihina ataupun dilecehkan orang lain
  2. Memiliki keinginan untuk hidup senang, bahagia, gembira dan dihormati orang setiap saat.
  3. dan lain lain
nah apa yang ingin saya sampaikan sebenarnya ?
saya hanya ingin menyampaikan bahwa manusia tidak harus seperti itu. siapa yang mengharuskan seorang manusia marah saat dilecehkan ? siapa yang mengharuskan hati menjadi bangga saat dihormati orang lain. siapa yang mengharuskan berbagai kekonyolan manusiawi itu ? bukankah kita hidup bisa memilih ? saya bisa memilih untuk marah ataupun tidak saat ada yang melecehkan saya, saya bisa memilih untuk bangga atau tidak saat ada yang menyanjung saya. mengapa saya harus seperti manusia lainnya ? bukankah perasaan mereka lebih menderita daripada saya dengan berbagai keterikatan itu ?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apa ya ?



wah gila, baru mau istirahat malah lihat acara di anteve yang luar biasa keren : .........., bukannya ngeri saya malah tertawa geli sendirian malam-malam (02:00 dinihari) melihat acara itu, bayangkan, tangan seorang manusia ditancapi jarum-jarum besar sampai tembus di 4 bagian tangan, belum puas dengan kengerian yang menggelikan itu seutas kawat ditembuskan di kedua bibirnya kemudian ditarik-tarik hingga penonton berteriak-teriak ngeri. acara yang luar biasa, saya tak henti-hentinya tertawa, benar-benar lucu dan mengerikan. betapa jaman ini jadi jaman yang susah sekali.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Maaf



Dari 3 buku yang dikasih kawan-kawan saya di akhir tahun kemarin (Perempuan Dalam Seni Sastra, Kaum Profesional Menentang Rezim Otoriter dari Ms Pito. Psikologi Imajisasi Sartre dari Pakdhe Udik) belum satupun yang bisa saya baca, karena begitu membuka baru selembar halaman sudah tidak mudeng isinya, apalagi maknanya. Maaf, memang otak saya lagi begitu Low.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

UPALI



Upali, seorang jutawan, adalah salah seorang murid terbaik dari guru agama lain yang bernama Nigantha Nathaputta, yang ajarannya berbeda dengan ajaran Sang Buddha. Karena sangat mahir dalam hal berdebat, Upali diminta oleh guru agamanya untuk mendekati Sang Buddha dan mengalahkan Beliau dengan ajaran pokok-pokok tertentu tentang Hukum Sebab Akibat (Kamma vipaka). Setelah melewati diskusi yang panjang, Sang Buddha mampu meyakinkan Upali bahwa pandangan-pandangan dari guru agamanya adalah keliru.

Upali sangat terkesan dalam ajaran Sang Buddha sehingga ia langsung meminta untuk diterima sebagai pengikut Sang Buddha. Ia tercengang ketika Sang Buddha menasihatinya, “Upali, engkau adalah orang yang terkenal. Yakinlah benar-benar bahwa engkau tidak mengubah agama/kepercayaanmu dalam pengaruh emosi/perasaanmu. Periksalah sepenuhnya ajaran Tathagata degnan pikiran terbuka sebelum engkau memutuskan untuk menjadi pengikut Tathagata”.

Dengan semangat pemeriksaan yang bebas terhadap ajaran Sang Buddha. Upali bahkan semakin senang dan ia berkata, “Yang Mulia, adalah sangat menakjubkan bahwasanya Anda meminta saya untuk mempertimbangkannya dengan hati-hati. Jika itu adalah guru-guru yang lain, mereka akan segera menerimaku dengan tanpa ragu-ragu, membawaku berkeliling di jalan-jalan dalam suatu prosesi dan mengumumkan bahwa seorang jutawan yang demikian-demikian telah meninggalkan agama/kepercayaan lamanya dan sekarang memeluk ajaran mereka. Ya, benar-benar, Yang Mulia, sudilah menerima saya sebagai pengikutMu”.

Sang Buddha akhirnya setuju menerima Upali sebagai pengikut awamNya tetapi dengan menasihatinya demikian, “Meskipun engkau sekarang telah menjadi pengikutKu, Upali, engkau harus mempraktekkan toleransi dan rasa welas-asih. Teruslah memberi dana kepada guru-guru agama terdahulumu, karena mereka masih amat tergantung pada tunjanganmu. Engkau tidak boleh mengabaikan mereka dalam menghentikan tunjangan yang biasanya engkau berikan kepada mereka”.

Nasihat Sang Buddha tentang toleransi, pemeriksaan yang bebas (terhadap ajaranNya) dan tidak menerima ajaranNya karena alasan-alasan emosi/perasaan, telah memberikan catatan yang bersih dalam sejarah penyebaran agama Buddha. Tidak pernah ada penganut-penganut fanatik agama Buddha yang memaksa orang-orang untuk menerima agama ini dengan menyiksa atau menakut-nakuti mereka dengan ganjaran hukuman. Agama Buddha mampu menyebar dalam cara yang damai, sebagian besar adalah karena keindahannya dan kemauan baik yang terkandung di dalamnya.

---------

“Seseorang seharusnya tidak hanya menghargai agamanya dan mencela agama orang lain, tetapi seseorang seharusnya menghargai agama orang lain. Dengan melakukan hal ini, seseorang membantu agamanya untuk tumbuh dan memberikan perlakuan yang baik terhadap agama yang lain juga. Dengan melakukan yang sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri dan sekaligus merugikan agama yang lain.”

Asoka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS